Jika kamu pernah memainkan My Time at Portia, kamu pasti tahu bahwa game tersebut punya daya tarik unik: menggabungkan elemen simulasi kehidupan, crafting, eksplorasi, dan sedikit bumbu RPG dalam satu pengalaman santai yang bikin nagih. Kini, sekuelnya yang berjudul My Time at Sandrock berhasil menyempurnakan formula tersebut dengan cerita baru, lokasi baru, dan segudang fitur yang lebih matang.
Sebagai editor , menyambut kehadiran My Time at Sandrock dengan penuh antusias. Game ini bukan hanya sekadar simulasi berkebun atau crafting, melainkan petualangan membangun komunitas dan masa depan di tengah dunia gurun yang terinspirasi oleh budaya barat futuristik. Dan ya—walaupun dunia ini pasca-apokaliptik, suasananya tetap hangat, penuh warna, dan menyenangkan.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya Mengenai Wisata Sulteng
Sekilas Tentang Dunia Sandrock
My Time at Sandrock dikembangkan oleh Pathea Games dan dirilis secara penuh pada 2 November 2023 setelah sebelumnya berada dalam masa early access. Setting game ini adalah kota kecil bernama Sandrock, sebuah pemukiman di tengah padang pasir yang sedang mencoba bangkit dari keterpurukan dan membangun kembali peradaban dengan teknologi dan kerja keras.
Kamu berperan sebagai Builder baru yang datang ke kota untuk membantu membangun fasilitas, memperbaiki mesin, serta berkontribusi dalam pengembangan komunitas. Tapi tentu saja, semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada batu bata yang harus kamu buat, paku yang harus kamu cari, dan warga kota yang… ya, cukup unik.
Gameplay: Simulasi, Crafting, dan Cerita yang Terjalin
Gameplay utama di My Time at Sandrock adalah kombinasi dari:
- Simulasi harian (mirip Harvest Moon atau Stardew Valley)
- Crafting sistem mendalam
- Eksplorasi dan pertarungan ringan
- Interaksi sosial dan relationship dengan NPC
Setiap harimu di Sandrock diisi dengan kegiatan seperti:
- Mengumpulkan material dari alam atau reruntuhan
- Membuat barang di berbagai workbench dan mesin
- Mengambil misi dari warga atau papan permintaan
- Menyiram tanaman, memberi makan hewan
- Menghadiri festival atau event khusus
- Bertarung dengan monster di dungeon
Sistem hari dan cuaca ikut memengaruhi aktivitasmu, dan setiap keputusan kecil—dari bangun lebih pagi hingga membangun mesin baru—akan berdampak pada progres jangka panjangmu.
Crafting System: Lebih Kompleks, Tapi Tetap Menyenangkan
Kalau kamu suka crafting, kamu bakal betah di Sandrock. Game ini menghadirkan sistem produksi yang cukup dalam, dengan rantai produksi yang kompleks namun memuaskan.
Contohnya, untuk membuat satu komponen besar seperti mesin air, kamu perlu:
- Menggali batu untuk ore
- Melebur ore jadi logam di smelter
- Mengolah logam jadi pipa atau gear di processor
- Merakit semuanya di Assembly Station
Kunci dari sistem ini adalah perencanaan dan efisiensi. Kamu bisa mengatur produksi secara paralel, upgrade alat, atau bahkan bangun mesin otomatis agar pekerjaan lebih cepat selesai. Dan jangan lupakan pentingnya mengatur energi dan waktu setiap harinya.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya Mengenai Wisata Maluku
Dunia yang Terbuka dan Hidup
Walaupun Sandrock berada di tengah gurun, dunia game ini tidak terasa kosong atau membosankan. Justru sebaliknya—kota dan sekitarnya dipenuhi:
- Desert Ruins, tempat menggali barang antik dan material langka
- Eufaula Salvage Yard, surga bagi pencari barang rongsokan
- Monster dan bandit yang berkeliaran di padang pasir
- Ladang pasir yang bisa digarap dan dihijaukan
- Area tersembunyi dan gua misterius untuk dijelajahi
Semua ini bisa kamu akses dengan berjalan kaki, menunggangi mount, atau menggunakan vehicle custom-built hasil crafting sendiri.
Yang bikin seru, dunia ini terasa hidup. Setiap NPC punya jadwal, rutinitas, dan reaksi berbeda tergantung hubunganmu dengan mereka. Mereka bisa menyapamu di jalan, mengajakmu ikut event, atau bahkan datang ke bengkelmu.
Relationship dan Karakter: Penuh Warna, Penuh Drama
Salah satu aspek yang membuat My Time at Sandrock terasa personal adalah karakter-karakter unik yang mendiami kota. Mulai dari walikota ramah tapi kikuk, sampai penemu eksentrik yang sering bikin masalah, semuanya punya kepribadian kuat.
Kamu bisa:
- Bersosialisasi dan membangun hubungan lewat ngobrol, memberi hadiah, atau bermain mini games
- Membangun romansa (ya, kamu bisa pacaran dan menikah!)
- Mendapatkan bantuan atau cutscene khusus saat hubungan sudah cukup dekat
- Menghadiri event sosial seperti festival musim panas, kontes masak, dan parade kota
Karakter-karakter ini tidak hanya sekadar figuran. Mereka bereaksi terhadap progres pembangunan kota, dan makin lama kamu tinggal di Sandrock, makin dalam pula keterikatan yang kamu rasakan terhadap komunitasnya.
Sistem Pertarungan: Lebih Luwes dan Menyenangkan
Berbeda dengan game simulasi klasik, My Time at Sandrock punya combat system berbasis aksi real-time. Kamu bisa bertarung melawan monster gurun, bandit, atau robot yang berkeliaran di dungeon dan padang pasir.
Ada dua gaya bertarung utama:
- Melee: pedang, palu, kapak, dan senjata jarak dekat lainnya
- Ranged: panah, senjata api, bahkan senjata futuristik
Setiap senjata punya skill unik, dan kamu bisa mengkombinasikan kombo serangan, dash, dan strategi lain untuk melawan musuh.
Sistem upgrade senjata dan armor juga membuat pertarungan semakin menantang seiring progres cerita.
Visual dan Audio: Kartunis Tapi Detail
My Time at Sandrock punya gaya visual 3D kartunis dengan warna cerah, mengingatkan pada The Legend of Zelda: Wind Waker atau Dragon Quest Builders. Meskipun tidak fotorealistik, dunia game ini dirancang dengan detail yang menyenangkan, dari bentuk rumah unik, sampai ekspresi lucu karakter.
Efek pencahayaan, siang malam, dan perubahan cuaca juga membuat suasana lebih hidup. Bahkan kamu bisa menghias rumah dan bengkelmu sendiri, sesuai selera—mulai dari gaya klasik hingga gaya “campur aduk tapi nyaman.”
Musiknya? Ringan, santai, dan berubah mengikuti waktu serta suasana. Soundtrack game ini cocok banget didengar sambil grinding atau crafting, bikin kamu tenggelam dalam dunia Sandrock tanpa terasa waktu berjalan.
Kelebihan dan Kekurangan
✅ Kelebihan:
- Gameplay luas dan bervariasi (crafting, farming, combat, sosial)
- Karakter NPC hidup dan penuh interaksi bermakna
- Dunia terbuka yang padat dan eksploratif
- Crafting system mendalam dan rewarding
- Visual menawan dan musik yang menenangkan
- Dukungan modding dan update berkala dari developer
❌ Kekurangan:
- Beberapa fitur terasa repetitif setelah puluhan jam
- Quest kadang terlalu banyak dan bertabrakan
- Performanya bisa berat di PC/laptop kelas bawah
- Progress awal bisa terasa lambat untuk pemain baru
Cocok Untuk Siapa?
My Time at Sandrock cocok banget buat:
- Fans Stardew Valley, Harvest Moon, atau My Time at Portia
- Pemain yang suka grind santai dan membangun sesuatu dari nol
- Gamer yang menikmati dunia terbuka yang damai tapi hidup
- Pemain solo yang suka cerita dan interaksi karakter
- Siapa pun yang suka “hidup di dunia lain” secara virtual
Kesimpulan: Petualangan Santai yang Membekas
My Time at Sandrock adalah lebih dari sekadar game simulasi atau crafting. Ini adalah perjalanan membangun rumah, menemukan jati diri, dan menjadi bagian dari komunitas di dunia yang sedang mencari harapan.
Dengan elemen gameplay yang kaya, karakter yang menyenangkan, serta dunia yang terasa penuh kemungkinan, game ini bisa jadi tempat pelarian sempurna dari hiruk-pikuk dunia nyata.
Dan yang paling menyenangkan? Di Sandrock, kamu tidak harus jadi pahlawan. Cukup jadi Builder yang konsisten—dan kamu akan dihargai sebagai tulang punggung kota.
Jadi, siap memulai hidup baru di gurun pasir penuh harapan ini?